1. BARISAN ARITMATIKA
Barisan Aritmatika
Nama lain : Barisan hitung
Definisi = Barisan yang dibentuk dengan cara menambah /mengurangi suku sebelumnya dengan suatu bilangan tertentu (tetap)
Barisan aritmatika (BA) adalah suatu barisan bilangan yang beda (selisih) antara dua bilangan yang berurutan tetap (konstan).
- Jika bedanya bernilai positif maka disebut barisan aritmatika naik.
- Jika bedanya bernilai negatif maka disebut barisan aritmatika turun.
Contoh:
1. 1,3,5,7,9,11,…
2. 0,5,10,15,…
Lihat contoh no 1 :
1 adalah suku pertama/ U1 =a
U2-U1 =2 =beda/b
Un= suku ke n
U1, U2, U3, .......Un-1, Un disebut barisan aritmatika, jika
U2 - U1 = U3 - U2 = .... = Un - Un-1 = konstanta
Selisih ini disebut juga beda (b) = b =Un - Un-1
Suku ke-n barisan aritmatika a, a+b, a+2b, ......... , a+(n-1)b
U1, U2, U3 ............., Un
Rumus Suku ke-n :
Un = a + (n-1)b = bn + (a-b) ® Fungsi linier dalam n
2. DERET ARITMATIKA
a + (a+b) + (a+2b) + . . . . . . + (a + (n-1) b) disebut deret aritmatika.
a = suku awal
b = beda
n = banyak suku
Un = a + (n - 1) b adalah suku ke-n
Jumlah n suku
Sn = 1/2 n(a+Un)
= 1/2 n[2a+(n-1)b]
= 1/2bn² + (a - 1/2b)n ® Fungsi kuadrat (dalam n)
Keterangan:
1. Beda antara dua suku yang berurutan adalah tetap (b = Sn")
2. Barisan aritmatika akan naik jika b > 0
Barisan aritmatika akan turun jika b < 0
3. Berlaku hubungan Un = Sn - Sn-1 atau Un = Sn' - 1/2 Sn"
4. Jika banyaknya suku ganjil, maka suku tengah
Ut = 1/2 (U1 + Un) = 1/2 (U2 + Un-1) dst.
5. Sn = 1/2 n(a+ Un) = nUt ® Ut = Sn / n
6. Jika tiga bilangan membentuk suatu barisan aritmatika, maka untuk memudahkan perhitungan misalkan bilangan-bilangan itu adalah a - b , a , a + b
Contoh:
Diketahui deret aritmatika: 3 + 6 +9 + 27 +……
Tentukan jumlah n suku pertamanya! Selanjutnya, tentukan nilai dari S10!
Jawab:
Dari deret aritmatika tersebut diketahui
a = 3, b = 6 – 3 = 3
maka
Sn =
{2a + (n-1)b}
=
{2.(3) + (n-1).(3)}
=
{3+ 3n}
Sifat-sifat Barisan Aritmatika
a) Hubungan antara Un dengan Sn
Perhatikan uraian berikut!
Sn = a + (a +b) + (a + 2b) +……….+ {a + (n – 2)b)} + {a + (n – 1)b)}
Sn-1 = a + (a +b) + (a + 2b) +……….+ {a + (n – 2)b)}
Sn – Sn-1 = {a + (n -1)b)} = Un
Jadi, diperoleh hubungan antara Un dan Sn adalah
Un = Sn – Sn-1
b) Hubungan tiga bilangan berturutan
Jika x, y, dan z adalah tiga bilangan berurutan yang membentuk barisan aritmatika, maka akan berlaku ketentuan berikut.
“Dua kali bilangan yang di tengah sama dengan jumlah kedua bilangan tepinya.”
2y = x + z
Untuk membuktikan sifat ini, dimisalkan barisan aritmatika tersebut mempunyai beda b, sehingga
y = x + b ………. (i)
z = x + 2b ………. (ii)
Jika persamaan (i) dikalikan 2 kemudian dikurangi persamaan (ii), diperoleh
2y – z = x 2y = x + z
Dari sini, maka terbuktilah ketentuan tersebut.
c) Hubungan empat bilangan berturutan
Jika w, x, y, dan z adalah empat bilangan berturutan yang membentuk barisan aritmatika, maka akan berlaku ketentuan berikut.
“jumlah dua bilangan yang terletak di tengah sama dengan jumlah dua bilangan yang terletak di tepi.”
x + y = w + z
Cobalah untuk membuktikan sifat ini!
Contoh:
Bilangan 2, x, y, dan z membentuk barisan aritmatika, dengan jumlah x + y + z = 24. Tentukan nilai x, y, dan z!
Jawab:
Bilangan 2, x, y, dan z membentuk barisan aritmatika, dengan jumlah x + y + z = 24, maka berlaku
x + y = w + z แนธ x + y – z = w …………………………………………(i)
x + y + z = 24 …………………………………………………………………(ii)
Jika persamaan (i) dikurangi persamaan (ii), maka diperoleh z = 11.
Misalkan barisan tersebut mempunyai beda b, maka
z – 2 = 3b ……………………………………………………………………..(iii)
Dengan ,mensubstitusikan nilai z = 11 ke persamaan (iii), maka diperoleg b = 3. Sehingga diperoleh nilai dari x dan y berturut-turut adalah 5 dan 8.
Barisan Aritmatika
Nama lain : Barisan hitung
Definisi = Barisan yang dibentuk dengan cara menambah /mengurangi suku sebelumnya dengan suatu bilangan tertentu (tetap)
Barisan aritmatika (BA) adalah suatu barisan bilangan yang beda (selisih) antara dua bilangan yang berurutan tetap (konstan).
- Jika bedanya bernilai positif maka disebut barisan aritmatika naik.
- Jika bedanya bernilai negatif maka disebut barisan aritmatika turun.
Contoh:
1. 1,3,5,7,9,11,…
2. 0,5,10,15,…
Lihat contoh no 1 :
1 adalah suku pertama/ U1 =a
U2-U1 =2 =beda/b
Un= suku ke n
U1, U2, U3, .......Un-1, Un disebut barisan aritmatika, jika
U2 - U1 = U3 - U2 = .... = Un - Un-1 = konstanta
Selisih ini disebut juga beda (b) = b =Un - Un-1
Suku ke-n barisan aritmatika a, a+b, a+2b, ......... , a+(n-1)b
U1, U2, U3 ............., Un
Rumus Suku ke-n :
Un = a + (n-1)b = bn + (a-b) ® Fungsi linier dalam n
2. DERET ARITMATIKA
a + (a+b) + (a+2b) + . . . . . . + (a + (n-1) b) disebut deret aritmatika.
a = suku awal
b = beda
n = banyak suku
Un = a + (n - 1) b adalah suku ke-n
Jumlah n suku
Sn = 1/2 n(a+Un)
= 1/2 n[2a+(n-1)b]
= 1/2bn² + (a - 1/2b)n ® Fungsi kuadrat (dalam n)
Keterangan:
1. Beda antara dua suku yang berurutan adalah tetap (b = Sn")
2. Barisan aritmatika akan naik jika b > 0
Barisan aritmatika akan turun jika b < 0
3. Berlaku hubungan Un = Sn - Sn-1 atau Un = Sn' - 1/2 Sn"
4. Jika banyaknya suku ganjil, maka suku tengah
Ut = 1/2 (U1 + Un) = 1/2 (U2 + Un-1) dst.
5. Sn = 1/2 n(a+ Un) = nUt ® Ut = Sn / n
6. Jika tiga bilangan membentuk suatu barisan aritmatika, maka untuk memudahkan perhitungan misalkan bilangan-bilangan itu adalah a - b , a , a + b
Contoh:
Diketahui deret aritmatika: 3 + 6 +9 + 27 +……
Tentukan jumlah n suku pertamanya! Selanjutnya, tentukan nilai dari S10!
Jawab:
Dari deret aritmatika tersebut diketahui
a = 3, b = 6 – 3 = 3
maka
Sn =
=
=
Sifat-sifat Barisan Aritmatika
a) Hubungan antara Un dengan Sn
Perhatikan uraian berikut!
Sn = a + (a +b) + (a + 2b) +……….+ {a + (n – 2)b)} + {a + (n – 1)b)}
Sn-1 = a + (a +b) + (a + 2b) +……….+ {a + (n – 2)b)}
Sn – Sn-1 = {a + (n -1)b)} = Un
Jadi, diperoleh hubungan antara Un dan Sn adalah
Un = Sn – Sn-1
b) Hubungan tiga bilangan berturutan
Jika x, y, dan z adalah tiga bilangan berurutan yang membentuk barisan aritmatika, maka akan berlaku ketentuan berikut.
“Dua kali bilangan yang di tengah sama dengan jumlah kedua bilangan tepinya.”
2y = x + z
Untuk membuktikan sifat ini, dimisalkan barisan aritmatika tersebut mempunyai beda b, sehingga
y = x + b ………. (i)
z = x + 2b ………. (ii)
Jika persamaan (i) dikalikan 2 kemudian dikurangi persamaan (ii), diperoleh
2y – z = x 2y = x + z
Dari sini, maka terbuktilah ketentuan tersebut.
c) Hubungan empat bilangan berturutan
Jika w, x, y, dan z adalah empat bilangan berturutan yang membentuk barisan aritmatika, maka akan berlaku ketentuan berikut.
“jumlah dua bilangan yang terletak di tengah sama dengan jumlah dua bilangan yang terletak di tepi.”
x + y = w + z
Cobalah untuk membuktikan sifat ini!
Contoh:
Bilangan 2, x, y, dan z membentuk barisan aritmatika, dengan jumlah x + y + z = 24. Tentukan nilai x, y, dan z!
Jawab:
Bilangan 2, x, y, dan z membentuk barisan aritmatika, dengan jumlah x + y + z = 24, maka berlaku
x + y = w + z แนธ x + y – z = w …………………………………………(i)
x + y + z = 24 …………………………………………………………………(ii)
Jika persamaan (i) dikurangi persamaan (ii), maka diperoleh z = 11.
Misalkan barisan tersebut mempunyai beda b, maka
z – 2 = 3b ……………………………………………………………………..(iii)
Dengan ,mensubstitusikan nilai z = 11 ke persamaan (iii), maka diperoleg b = 3. Sehingga diperoleh nilai dari x dan y berturut-turut adalah 5 dan 8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar